![naluri Transmormasi diri](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_H0bO0ORZyN9USLGCHPn9j5cxe5sjgWNrDyt3QPjc1iKVO4MSksULvjjlk4WMnf_cqmkv60R7gIKNOgfbdiJ0Lzlbz049B1vk713nxVSR0DhO4vOTpsWtWeaVwrihlSTv_o0gdmAdI-8/w400-h400/19ac2bbe-181e-4749-9dfa-6f8515fd1b7f.jpg)
"Suatu hari, ketika semua baik-baik saja
Kamu mulai mengatur rencana lain.
Diam-diam Kamu simpan niat untuk melepaskan,
kau berharap sesuai rencanamu".
"Entah Tuhan sedang baik padamu,
atau Tuhan sedang mengujiku ?
Kamu berhasil mengelabuhiku,"
"Kamu meminta semua yang terikat selama ini
hal yang sungguhku jaga hati
ingin segera kamu akhiri."
"Aku berharap itu hanya Gurauan,
meski hal seperti ini tidak akan lucu untuk dijadikan Gurauan,"
"Namun, ternyata kamu serius,
benar-benar serius.
Kamu menyiapkan segalanya dengan penuh kesungguhan."
"Hal yang aku sesalkan kemana saja aku selama ini ?
hingga tidak tahu Tanaman.
Tanaman di ladangku pun ternyata sudah tidak sepenuhnya ku miliki."
"Katamu, Kamu tidak suka kebohongan, tetapi kamu malah membohongiku.
katamu, kamu tidak suka dikhianati, tetapi kamu malah mengkhinatiku."
'Aku berharap semua hanya bunga tidur,
Bukan sesuatu yang akhirnya membuat harapanku hancur.
Hanya saja, kamu punya cara berbeda."
"Kamu mengaku tidak lagi punya rasa,
Hingga dengan tega dengan setengah memaksa.
kamu memintaku untuk lekas menjauh."
"Katamu, Aku bukanlah rumah yang Nyaman.
katamu, semua yang pernah terjadi,
segeralah buang dan anggap tidak pernah terjadi."
"Hingga suatu hari, Semesta seolah sedang bercanda,
Aku merasa Tuhan sedang menyadarkanmu,
atau Tuhan sedang mengujiku lagi ?"
"Entahlah, rasanya terlalu banyak berubah.
kamu datang lagi dengan sesal dan air mata yang terlihat menetes basi.
Katamu, semua orang bisa saja salah dan semua orang boleh meminta kesmpatan lagi."
"Aku ingin tersenyum waktu mendengarkanya.
Tetapi Kuurungkan, Ku takut air mata palsu itu
semakin membanjiri dan kebohongan terlihat semakin mengalir."
"Entahlah, aku tidak tahu apakah penyesalanmu itu sungguh-sungguh
atau hanya bentuk kesepian sebab kamu ternyata tidak menemukan yang lebih baik."
"Aku ingin sekali mengulangi kisah manis itu seperti dulu.
Hanya saja, kisah manis itu berakhir begitu menyakitkan."
"Aku yang membangun semua harap,
kamu malah dengan mudahnya membuat berantakan."
"Ingatlah, jangan lupa kalau kamu pernah menginginkanku melupakanmu,
bukankah kamu seharusnya bahagia ?
Bahagia karena akhirnya aku bisa memenuhi keinginanmu.
melupakanmu dengan sungguh.
meski memalui proses melelahkan berkali-kali harus berusaha bangkit dari jatuh."
'Tuhan mungkin sedang baik padamu,
Dia menyadarkanmu agar berubah lebih baik.
Namun, itu bukan berarti memberimu kesempatan untuk menjadi bagian hidupku lagi."
"Kenapa malah ingin kembali ?
saat semua perasaan sudah pulih lagi."
"Hidup sudah berjalan, kini kamu hanya orang asing
yang pernah datang di satu ingatan"
"Kamu hanya masa lalu yang mengajari rindu waktu itu,
Bukan lagi seseorang yang penting untuk menjalani apa saja yang kini ku perjuangkan untuk hidupku. Pulanglah, kamu salah rumah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar