Perubahan yang besar dimulai dari perubahan yang kecil. Dimulai dari perubahan diri, keluarga, lingkungan sekitar sampai lingkungan yang lebih besar, negara bahkan dunia.
Revolusi diri bisa dimulai dari :
1. Revolusi Iman
a) Introspeksi diri, sadari bahwa kita
makhluk yang lemah, butuh sandaran pada Yang Maha Segalanya.
b) Sadari diri, bahwa godaan dunia begitu
amat dahsyatnya. Tanpa berpegang pada ajaran agama, kita akan hanyut pada
gemerlap dunia sehingga bahagia dunia akhirat akan sulit kita raih, atau dunia
dapat kita raih tetapi akhirat tidak.
c) Sebagai konsekwensi dari dua hal diatas
dan juga sebagai rasa syukur kita, maka kita jalankan perintah dan jauhi
laranganNya.
2. Revolusi Sikap dan Cara Berpikir
a) Rubah sikap malas jadi rajin, ragu jadi
yakin, pesimis jadi optimis, gosip jadi introspeksi diri, menunda jadi
menjalankan, buruk sangka jadi baik sangka.
b) Sibuk merubah diri bukan sibuk mengurusi
orang lain.
c) Buang jauh-jauh penyakit hati, karena
penyakit hati akan mempengaruhi pola pikir kita, bahkan merusaknya sehingga
kita tak dapat berfikir jernih. Bukankah otak sebagai pengendali seluruh organ
tubuh, termasuk perilaku, cara bersikap dan cara berfikir? Perilaku kita adalah
cerminan dari cara berfikir kita.
d) Menimbang dahulu sebelum melakukan
sesuatu, apa untung dan ruginya bagi kita.
e) Jadikan contoh orang-orang yang telah
lebih dulu sukses dan belajar dari mereka. Mereka bisa sukses, maka kitapun
pasti juga bisa. Asalkan terus berusaha dan berdoa. Tak ada kata gagal,
yang ada adalah sukses atau belajar (Dikutip dari Tung Desem
Waringin).
3. Revolusi Waktu
a) Tiap detik sangat bernilai, karena waktu
yang telah lewat takkan kembali.
b) Tanamkan sikap, hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, agar kita menjadi orang yang beruntung.
c) Pelajari cara mengelola waktu dengan
baik, jalankan dan patuhi, jadikan kebiasaan agar kita menjadi bisa dan
biasa sehingga akan jadi budaya. Manusia adalah budak dari kebiasaan (Dikutip
dari Tung Desem Waringin).
d) Tanamkan dalam diri “Setiap detik yang
kita habiskan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Sang Pemilik Waktu".
4. Revolusi Kesehatan
A. Kesehatan Jasmani :
a) Menganut pola hidup sehat, tidak
merokok, tidak minum alkohol.
b) Makan makanan yang berimbang dan tidak
berlebihan, hindari junk food.
c) Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman
yang mengandung bahan-bahan kimia.
d) Sedapat mungkin hindari penggunaan obat
kimia dikala sakit, utamakan penggunaanbahan-bahan alami.
e) Mengelola waktu makan dengan baik, tidak
makan sebelum lapar, berhenti makan sebelum kenyang.
f) Jadikan puasa sebagai kebiasaan yang
baik untuk menunjang kesehatan.
g) Rajin berolahraga dan istirahat yang
cukup.
h) Selalu berfikir positif , bersyukur kala
mendapat nikmat dan bersabar dikala mendapat ujian.
B. Kesehatan Ruhani :
a) Bukan hanya kesehatan jasmani yang
penting, tak kalah penting adalah kesehatan ruhani. Ruhani butuh makanan,
sebagaimana jasmani membutuhkannya. Semua mesti seimbang. Penuhi kesehatan
ruhani dengan banyak berzikir (mengingat Allah) membaca kalamNya, yang tersirat
dan yang tersurat, dan mengamalkan ilmu, berbagi rizki dengan orang lain.
5. Revolusi Keuangan
a) Hidup hemat, cermat dalam mengelola
keuangan.
b) Hindari hidup konsumtif, besar pasak
daripada tiang.
c) Pelajari cara mengelola keuangan dengan
baik dan aplikasikan, jadikan kebiasaan.
d) Tidak cepat puas dalam memperoleh hasil,
sehingga kita akan selalu termotivasi, untuk mendapatkan hasil lebih banyak,
lebih baik, lebih berkah.
e) Hindari cara-cara haram dalam menjemput
rizki, apalah artinya banyak harta tapi tidak berkah, hanya akan membawa
kesulitan nantinya.
f) Pelajari cara-cara mendapatkan
penghasilan tambahan dari banyak sumber, buku, internet dan belajar dari orang
yang telah sukses.
g) Jika telah sukses, ingat selalu untuk
berbagi dengan sesama, berbagi ilmu sukses, berbagi rizki agar apa yang telah
kita raih membawa keberkahan dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Setiap kita tentu ingin hidup
lebih baik, dari semua segi tentunya. Pangkal dari perubahan diri adalah
hubungan yang baik, mesra dengan pemilik alam semesta. Karena dengan mengenal
Tuhannya, manusia akan mengenal dirinya. Karena kita akan selalu dibimbing di
jalanNya, setiap usahanya akan membawa kemaslahatan bagi sesama, lingkungan dan
alam sekitar.
Yang bisa merubah diri kita, adalah diri
kita sendiri, bukan orang lain. Motivasi diri sendirilah yang terbaik,
bukan motivasi dari luar yang sifatnya sementara. Kalau kita tak mau berubaih,
walau tiap hari mendengar siaran dari motivator terkenal, hasilnya nol besar.
Tetapi jika diri kita yang sudah punya niatan kuat untuk berubah, dibarengi
ikhtiar yang sungguh-sungguh dan juga doa yang tiada terputus (doa kita dan doa
orang tua tentunya), maka hasilnya akan sukses.
Karena itu saudaraku, mari kita merubah
diri, sebagai wujud rasa syukur kita kepadaNya agar kita menjadi manusia yang
beruntung, punya masa depan gemilang. Agar kita bisa menjadi contoh, sekaligus
menjadi agen perubahan.
Ingatlah firman Allah dalam Surat Al
Ashr (S:103:1-2)
103:1. Demi masa.
103:2. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian,
103:3. kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati
kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Jadikan diri kita bermanfaat untuk
keluarga, lingkungan dan orang banyak, karena sebaik-baik manusia
adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain (Nabi Muhammad
SAW). Dan jadikanlah masa lalu menjadi pelajaran berharga, karena setiap
kejadian membawa hikmah tersendiri bagi orang-orang yang mau mengambil
pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar