Rabu, 12 Agustus 2020

MATI DITUSUK RINDU

mati ditusuk rindu

*Kita tak selalu bisa memilih kenangan-kenangan kita. Adakalanya, mereka menyelinap ke dalam pikiran dan menyambangi momen-momen pribadi kita yang sunyi. Begitulah orang-orang berkata.*

Mengingat kenangan itu adalah keniscayaan yang tak dapat kau kubur begitu saja.
Rindu-rindu yang bertebaran dilangit-langit hati pun haram jika tak diorganisir dengan baik.

Satu kesempatan datang untuk mengenang, dua-tiga kenangan menjadi bahan untuk introspeksi kedepan.
kalimat-kalimat ini memang terdengar seperti bualan kosong yang tak layak dicerna.
Tapi kali ini aku benar-benar ingin kita memawas diri.

Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Kota Roma tidak dibangun dalam sehari. Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.  Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia.

Bagaimana proses yang sudah kita jalani?  Apakah tidak ada yang membekas? Apakah kita tak merindukannya? Ya jujur saja, saya sangat merindukan beberapa hal itu. Tapi amatlah merugi jika kita larut berkepanjangan didalam pusaran tak berbatas itu.

Ya, saya memahami. Kita semua masih sering mengingat-ingat kejadian lama. Terkadang membuat tubuh menggigil seolah nyawa sudah diujung kepala. Tapi aku ingin kita terlepas dari semua itu. Mari mulai saling merangkul, bergerak bersama menjauhkan diri dari maut kerinduan yang bersifat candu itu.

Hargai waktu yang masih dapat kita rasakan. Menggunakan sisa waktu sebaik mungkin adalah bentuk rasa syukur kita kepada tuhan semesta alam. Seperti halnya aku yang bersyukur kepada tuhan karena masih diberikan waktu untuk menulis kalimat bodoh ini. Aku ingin sesekali bertemu dan membelai rambut halus dikening kirimu. Tapi apalah daya, itu adalah kenangan yang membercak lalu menyebabkan komplikasi bernama Rindu. Dan aku benci ritme Kerinduan yang kurasakan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cahaya yang kau lewatkan

  Andai saja aku biarkan mata ini terjaga agar bisa menyambutmu kedatanganmu, apakah hal tersebut akan menjadi suatu kebahagiaan untukmu? Te...